Palembang - Upaya pemberdayaan masyarakat terus digencarkan oleh pemerintah pusat. Salah satu langkah nyata terbaru dilakukan melalui kerja sama antara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang menggelar Pelatihan Menjahit (Bimtek) di Palembang, Sumatera Selatan.
Pembukaan pelatihan dibuka oleh Ketua Harian Dekranas, Ibu Tri Tito Karnavian, yg juga selaku Ketua Umum TP PKK dan dihadiri oleh Ketua Dekranasda Provinsi Sumatera Selatan, Ketua Dekranasda Kota Palembang, Pengurus Dekranas, tim pelatih, peserta dan undangan lainnya.
Pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Harper Palembang ini ditujukan untuk membekali keterampilan praktis bagi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga dan kelompok usia produktif yang belum memiliki pekerjaan tetap. Tujuan utamanya adalah membuka peluang wirausaha mandiri maupun akses ke industri kreatif, terutama di bidang fesyen berbasis kain tradisional seperti songket Palembang.
Mendorong SDM Unggul dan Ekonomi Berbasis Kreatif
Kegiatan pelatihan ini mendapat perhatian langsung dari Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, yang hadir dalam acara penutupan. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pelatihan vokasional sebagai bagian dari strategi nasional dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan lapangan kerja.
“Kami berharap pelatihan menjahit ini menjadi pintu masuk bagi peserta untuk mandiri secara ekonomi. Dengan keterampilan yang dimiliki, mereka bisa membuka usaha sendiri atau bekerja di sektor fashion yang terus berkembang,” ujar Restuardy, dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (4/8/2025).
Lebih lanjut, ia juga mendorong agar potensi lokal seperti wastra songket Palembang bisa dikembangkan oleh para peserta menjadi produk kreatif bernilai jual tinggi.
Sinergi Pemerintah dan Komunitas: Kunci Keberhasilan Program
Penutupan pelatihan dihadiri oleh berbagai pihak penting, antara lain:
- Metty Herindra selaku Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas,
- Dewi Sastrani Ratu Dewa, Ketua Dekranasda Kota Palembang,
- Perwakilan dari Tim Penggerak PKK Pusat,
- Jajaran pengurus Dekranas dan Dekranasda Provinsi Sumatera Selatan,
- Serta tim kreatif dari Dian Pelangi, yang dikenal dalam pengembangan fesyen berbasis kain tradisional.
Sebanyak 25 peserta mengikuti pelatihan ini secara penuh hingga selesai. Mereka mendapatkan materi praktik menjahit, wawasan industri fesyen lokal, hingga strategi membangun usaha kecil berbasis keterampilan.
Fokus pada Dampak Jangka Panjang dan Keberlanjutan
Kemendagri menegaskan bahwa program ini tidak hanya berhenti pada pelatihan teknis, melainkan akan dilanjutkan dengan pendampingan dan pembinaan lanjutan. Tujuannya agar keterampilan peserta tidak hanya bersifat sesaat, melainkan menjadi bekal jangka panjang untuk membangun usaha dan memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.
“Kami percaya bahwa pembangunan yang berhasil adalah hasil kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, pelaku usaha, dan organisasi masyarakat. Program seperti ini merupakan wujud nyata pendekatan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” tambah Restuardy.
Menjahit Masa Depan: Membangun Ekonomi Lokal Melalui Kreativitas
Dengan digelarnya program Bimtek Menjahit ini, pemerintah berharap akan tumbuh lebih banyak wirausaha baru di sektor ekonomi kreatif, khususnya yang mampu mengangkat identitas budaya lokal sebagai nilai tambah produk
Program ini menjadi bagian penting dari upaya membangun ekosistem ekonomi kerakyatan, sekaligus memperluas akses masyarakat terhadap pelatihan vokasional yang berdampak langsung pada kesejahteraan.